Bagaimana Strategi Komunikasi dan Konsultasi Risiko dengan Stakeholders Eksternal? (Bagian 2)

Bagaimana Strategi Komunikasi dan Konsultasi Risiko dengan Stakeholders Eksternal? <span>(Bagian 2)</span>

Pada bagian pertama tulisan ini telah dijelaskan arti penting pengembangan strategi komunikasi dan konsultasi risiko terkait stakeholders eksternal yang dihimpun menjadi 5 kelompok. Juga, telah dijelaskan strategi komunikasi dan konsultasi risiko untuk kelompok regulator dan penegak hukum serta kelompok pelanggan/konsumen. Kini pada bagian kedua, tulisan ini akan melanjutkan bagaimana strategi komunikasi dan konsultasi risiko terhadap kelompok stakeholders eksternal lainnya.

Dalam hubungan dengan mitra kerja/mitra bisnis, penting untuk memastikan bahwa perusahaan mengikat dirinya dalam kerja sama berlandaskan prinsip risk sharing yang proporsional dan menjunjung tinggi berbagai ketentuan yang tertuang dalam kontrak kerja sama, mendukung anti suap dan anti korupsi, serta profesionalitas yang tinggi.

Penting bagi perusahaan secara berkala melakukan pengukuran mengenai kinerja para mitra kerja/mitra bisnis dan sedapat mungkin melibatkan mereka atau setidaknya mendapatkan informasi yang memadai mengenai mereka dalam proses risk assessment. “Professional and fair” adalah risk keyword dalam hubungan perusahaan dengan mitra kerja/mitra bisnis. Adapun konsultasi risiko dapat dilakukan melalui berbagai rapat kerja, koordinasi, konsultasi, dan evaluasi kinerja.

konsultasi risiko

Dalam hubungan dengan berbagai rating agencies and financial institutions, penting memastikan bahwa perusahaan selalu menjaga keandalan (reliability) berbagai informasi yang disajikan, dan memastikan pemenuhan berbagai kewajiban finansial terhadap lembaga keuangan terkait. Perusahaan secara teratur perlu melakukan pengukuran mengenai kemampuannya untuk menyajikan informasi yang reliable secara tepat waktu dan kemampuan likuiditasnya guna memenuhi kewajiban finansial terhadap lembaga keuangan terkait.  Risk keyword pada stakeholders ini ialah “reliability”. Konsultasi risiko pada rating agencies and financial institutions dapat dilakukan melalui berbagai rapat kerja, koordinasi, dan konsultasi.

Kemudian pada hubungan perusahaan dengan pressure groups, perusahaan perlu memastikan seluruh kegiatan operasional berjalan dalam koridor peraturan perundangan yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun lokal, dan bahwa perusahaan memiliki komitmen terhadap lingkungan sosial di manapun perusahaan beroperasi. Perusahaan secara teratur perlu memantau berbagai isu yang berpotensi menimbulkan efek negatif terhadap citra perusahaan di mata pressure groups, terutama terkait dengan isu sosial dan lingkungan di area operasi perusahaan. “Environmental and social friendly” menjadi risk keyword dalam berhubungan dengan pressure groups. Konsultasi risiko dengan pressure groups dapat dikembangkan melalui forum-forum sosialisasi dan media digital yang dikembangkan perusahaan, dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan. (HAS)

Baca juga:
Bagaimana Strategi Komunikasi dan Konsultasi Risiko dengan Stakeholders Eksternal? (Bagian 1)

About RWI
RWI Consulting adalah perusahaan konsultan manajemen risiko yang berdiri sejak tahun 2005. Selama belasan tahun ini, kami telah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada ratusan klien dari berbagai sektor industri baik BUMN maupun swasta untuk memberikan solusi yang tepat dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengatasi risiko yang dihadapi perusahaan.
Top