Cara Tepat Membuat Pemeringkatan Stakeholders Perusahaan
Beda stakeholders, beda signifikansinya terhadap bisnis perusahaan. Pemeringkatan stakeholders, khususnya stakeholders eksternal, perlu dilakukan untuk memberikan insight tingkat prioritas pada manajemen risiko perusahaan. Pemeringkatan ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot pada sejumlah aspek yang digunakan, berikut pemaparannya:
Pembobotan terhadap pemenuhan sasaran minimal
Yakni sasaran minimal yang wajib dipenuhi oleh unit kerja/perusahaan terhadap stakeholders dalam keadaan apapun.
Pembobotan terhadap tingkat kebergantungan
Yakni merujuk pada tingkat kebergantungan perusahaan terhadap stakeholders. Misalnya dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis kebergantungan:
- Kebergantungan Rendah apabila perusahaan tidak memiliki kebergantungan kepada stakeholders terkait;
- Kebergantungan Sedang apabila kebergantungan perusahaan kepada stakeholders terkait dapat diganti oleh stakeholders lainnya;
- Kebergantungan Tinggi apabila kebergantungan perusahaan kepada stakeholders terkait tidak mudah diganti oleh stakeholders lainnya.
Pembobotan terhadap tingkat pengaruh
Yakni merujuk pada tingkat pengaruh stakeholders terhadap pengambilan keputusan di perusahaan. Contohnya dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis pengaruh:
- Berpengaruh Rendah apabila stakeholders terkait tidak dapat memengaruhi pengambilan keputusan di perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung;
- Berpengaruh Sedang apabila stakeholders terkait secara tidak langsung dapat memengaruhi pengambilan keputusan di perusahaan;
- Berpengaruh Tinggi apabila stakeholders terkait secara langsung dapat memengaruhi pengambilan keputusan di perusahaan.
*Pmr: Pemenuhan minimum requirement
Dengan adanya contoh pemeringkatan stakeholders perusahaan di atas, manajemen risiko dapat memberikan prioritas perhatian bagi masing-masing stakeholders sesuai peringkatnya. Peringkat ini juga menjelaskan mengenai potensi tingkat risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan, apabila hubungan dengan stakeholders terkait tidak dikelola dengan sebaik-baiknya.Bersamaan dengan itu, perusahaan juga perlu mengembangkan strategi komunikasi dan konsultasi risiko yang efektif serta optimal. Sebab, hal ini berkaitan langsung tentang bagaimana kita memahami karakteristik setiap stakeholder atau kelompok stakeholders perusahaan.
Baca juga Kapan Tipologi Stakeholders Perlu Ditinjau Ulang? Ini 4 Sinyalnya.