Meningkatkan Optimalisasi Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan

Meningkatkan Optimalisasi Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan

Setiap perjalanan bisnis pasti pernah mengalami keterpurukan. Perlu banyak pertimbangan untuk menghadapi kemungkinan risiko yang dihadapi oleh perusahaan.  Penilaian risiko merupakan suatu proses manajemen risiko yang berperan penting untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memprioritaskan risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan. 

Salah satu contohnya perusahaan yang bergerak di bidang energi memiliki risiko yang mungkin terjadi, seperti risiko operasional dalam pengelolaan pabrik, risiko keuangan dalam menghadapi fluktuasi harga minyak, risiko reputasi jika terjadi kebocoran minyak, dan risiko regulasi dalam memenuhi persyaratan pemerintah.

Dalam melakukan penilaian risiko, perusahaan harus melakukan identifikasi risiko dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko tersebut, seperti kondisi lingkungan, teknologi yang digunakan, dan kebijakan pemerintah.

Setelah risiko teridentifikasi, perusahaan melakukan analisis risiko dengan memperhatikan dampak risiko terhadap perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko tersebut. Dari analisis risiko, perusahaan dapat mengevaluasi tingkat risiko dan dampak risiko terhadap perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan dapat menentukan strategi untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi dengan cara mengurangi dan meminimalkan dampak risiko. Contohnya, perusahaan dapat melakukan peningkatan teknologi pengolahan minyak untuk mengurangi risiko kebocoran, melakukan diversifikasi bisnis untuk mengurangi risiko keuangan, dan melakukan kampanye sosialisasi untuk meminimalkan risiko reputasi.

Salah satu cara menentukan besarnya tingkat eksposur risiko adalah dengan penilaian risiko atau dikenal juga sebagai risk assessment, yaitu keseluruhan proses evaluasi risiko bisnis yang di dalamnya termasuk identifikasi bahaya, identifikasi risiko, evaluasi risiko, dan mengontrol risiko itu sendiri.

Kriteria risiko terdiri dari kemungkinan dan dampak risiko. Kriteria kemungkinan risiko digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya risiko, sedangkan kriteria dampak risiko mengukur tingkat dampak akibat terjadinya risiko.

Sedangkan area dampak risiko merupakan wilayah, aspek, atau item yang ditetapkan organisasi sebagai bagian yang terdampak dan perlu diukur tingkat paparannya. Biasanya, hal ini dilakukan dalam tahap risk assessment perusahaan.

5 kategori kriteria risiko berdasarkan level dampak atau konsekuensinya

  • Level 1: Risiko Insignifikan
    Apabila risiko pada level tertentu tidak berdampak bagi organisasi/perusahaan.
  • Level 2: Risiko Minor
    Ketika risiko memberikan sedikit dampak bagi organisasi. 
  • Level 3: Risiko Moderat
    Risiko dapat memberikan dampak yang membuat organisasi memperhatikan dan membuat langkah-langkah mitigasi. 
  • Level 4: Risiko Signifikan
    Dampak lebih konkrit, dapat berupa kerugian dari segi finansial, citra organisasi, hukum, dan lain-lain sehingga diperlukan perhatian khusus dari organisasi. 
  • Level 5: Risiko Katastropik
    Memengaruhi keberlangsungan proses atau organisasi sehingga perlu segera dilakukan langkah-langkah mitigasi.

Proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2018

Prinsip, Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko ISO 31000:2018

Banyak perusahaan di Indonesia telah menerapkan ISO 31000:2018 sebagai standar penerapan manajemen risiko, yang merupakan pengembangan dari standar sebelumnya. Standar tersebut memuat principle (prinsip), framework (kerangka kerja), dan process (proses manajemen risiko). 

Standar ini memperkenalkan pendekatan asesmen risiko sebagai proses manajemen risiko yang terdiri dari identifikasi, analisis dan evaluasi risiko.

  • Identifikasi Risiko
    Identifikasi risiko bertujuan untuk menemukan, mengenali dan menggambarkan risiko yang mungkin membantu (upside risk) atau mencegah (downside risk) perusahaan dalam mencapai tujuannya. 
  • Analisis Risiko
    Analisis risiko bertujuan untuk memahami sifat risiko dan karakteristiknya serta jika diperlukan tingkat risikonya. Analisis risiko melibatkan pertimbangan yang mendetail dari ketidakpastian, sumber risiko, konsekuensi, kemungkinan, peristiwa, skenario, kontrol dan efektivitasnya. Suatu peristiwa bisa jadi memiliki lebih dari satu penyebab dan konsekuensi dan dapat memengaruhi lebih dari satu tujuan.
  • Evaluasi Risiko
    Evaluasi risiko bertujuan untuk mendukung sebuah keputusan. Evaluasi risiko perlu membandingkan  hasil analisis risiko dengan kriteria risiko yang ditetapkan untuk menentukan dimana tindakan tambahan diperlukan. Perbandingan ini dapat mendukung keputusan untuk penanganan risiko. 

Adanya penilaian risiko dapat membantu suatu perusahaan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, mengukur tingkat keparahan risiko, dan menentukan tindakan dalam pengambilan keputusan untuk mengurangi risiko tersebut. Selain itu, penilaian risiko juga dapat membantu dalam pembuatan keputusan yang lebih baik dalam situasi yang kompleks dan berpotensi berbahaya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam melakukan penilaian risiko, serta memperhatikan perubahan dalam lingkungan yang dapat mempengaruhi risiko yang ada. Setiap bulannya, RWI Consulting menyelenggarakan public training untuk meningkatkan pemahaman Anda terkait risk management.

Bergabunglah dengan kami dalam pelatihan ini untuk memperoleh wawasan terbaru seputar manajemen risiko. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam mengelola risiko dengan lebih baik.

Top