Framework COBIT: Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi Modern

RWI Consulting – Di tengah laju perkembangan digital yang kian cepat, organisasi tak bisa lagi mengelola teknologi informasi secara sembarangan. Mereka butuh pendekatan yang tertata, sistematis, dan andal. COBIT hadir menjawab tantangan itu. Framework ini menawarkan kerangka kerja yang komprehensif dan telah melalui proses penyempurnaan selama lebih dari 25 tahun.
Framework COBIT: Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi Modern
Awalnya, COBIT berkembang untuk kebutuhan audit teknologi informasi. Tapi seiring waktu, cakupannya meluas. Kini, COBIT berfungsi sebagai panduan menyeluruh untuk tata kelola dan manajemen informasi serta teknologi.
Baca: ICOFR: Integrasi COSO & COBIT untuk ITGC
Evolusinya bukan sekadar teoretis; COBIT menerjemahkan konsep-konsep ilmiah menjadi langkah konkret yang bisa langsung teresap di lapangan.
Hingga saat ini, COBIT terus memperkuat reputasinya sebagai standar global dalam tata kelola TI di tingkat enterprise. Ia menawarkan panduan yang lugas dan aplikatif bagi berbagai jenis organisasi, tak peduli skala maupun industrinya.
Definisi dan Ruang Lingkup Framework COBIT

Apa Itu Framework COBIT
COBIT merupakan kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen informasi serta teknologi yang bertujuan bagi seluruh enterprise. Konsep enterprise dalam konteks ini mencakup semua teknologi dan pemrosesan informasi yang bertujuan bagi organisasi untuk mencapai tujuannya, tanpa memandang di mana aktivitas tersebut berlangsung.
Penting untuk dipahami bahwa teknologi informasi enterprise tidak terbatas pada departemen TI semata. Meskipun departemen TI tetap menjadi bagian integral, cakupan COBIT meluas ke seluruh organisasi yang memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional dan strategi bisnis.
Pembedaan Governance dan Management
Framework COBIT membuat distinsi yang tegas antara tata kelola dan manajemen. Kedua disiplin ini mencakup aktivitas berbeda, memerlukan struktur organisasi yang berbeda, dan melayani tujuan yang berbeda pula.
Governance memastikan bahwa kebutuhan, kondisi, dan opsi pemangku kepentingan dievaluasi untuk menentukan tujuan enterprise yang seimbang dan tersepakati. Arahan ditetapkan melalui prioritisasi dan pengambilan keputusan. Kinerja dan kepatuhan melalui pantauan terhadap arahan dan tujuan yang telah disepakati.
Pada sebagian besar enterprise, governance menjadi tanggung jawab dewan direksi di bawah kepemimpinan ketua dewan. Tanggung jawab governance spesifik dapat terdelegasi ke struktur organisasi khusus pada level yang sesuai, terutama pada enterprise besar dan kompleks.
Management merencanakan, membangun, menjalankan, dan memantau aktivitas selaras dengan arahan untuk badan governance untuk mencapai tujuan enterprise. Pada kebanyakan organisasi, management menjadi tanggung jawab manajemen eksekutif di bawah kepemimpinan chief executive officer.
Struktur dan Komponen Framework COBIT 2019
Model Inti COBIT
Framework COBIT mendefinisikan komponen untuk membangun dan mempertahankan sistem governance yang mencakup proses, struktur organisasi, prinsip, kebijakan dan prosedur, aliran informasi, budaya dan perilaku, keterampilan, serta infrastruktur.
COBIT mengelompokkan komponen governance yang relevan ke dalam tujuan governance dan management yang dapat dikelola hingga tingkat kapabilitas yang diperlukan. Pendekatan ini memungkinkan organisasi menangani isu governance secara sistematis dan terukur.
Lima Domain Governance dan Management
Tujuan governance dan management dalam COBIT dikelompokkan ke dalam lima domain utama. Penamaan domain menggunakan kata kerja yang mengekspresikan tujuan kunci dan area aktivitas dari objectives yang terkandung di dalamnya.
Domain Evaluate, Direct and Monitor (EDM) mengelompokkan objectives governance. Di domain ini, badan governing mengevaluasi opsi strategis, mengarahkan manajemen senior terhadap opsi strategis yang dipilih, dan memantau pencapaian strategi.
Empat domain management meliputi: Align, Plan and Organize (APO) yang menangani organisasi keseluruhan, strategi, dan aktivitas pendukung untuk teknologi informasi. Build, Acquire and Implement (BAI) membahas definisi, akuisisi, dan implementasi solusi TI serta integrasinya ke dalam proses bisnis.
Deliver, Service and Support (DSS) menangani penyampaian operasional dan dukungan layanan TI termasuk keamanan. Monitor, Evaluate and Assess (MEA) membahas pemantauan kinerja dan kesesuaian TI dengan target kinerja internal, tujuan kontrol internal, dan persyaratan eksternal.
Baca: COBIT 2019: Pengertian, Prinsip, Komponen, dan Cara Implementasi
Empat Puluh Objectives Inti
Framework COBIT 2019 mendefinisikan empat puluh objectives inti yang tersebar di kelima domain. Setiap objective selalu berhubungan dengan satu proses dan serangkaian komponen terkait dari tipe lain untuk membantu mencapai tujuan tersebut.
Governance objectives yang terkandung dalam domain EDM meliputi penetapan dan pemeliharaan framework governance, penjaminan penyampaian manfaat, optimalisasi risiko, optimalisasi sumber daya, dan keterlibatan pemangku kepentingan.
Domain APO mencakup tiga belas management objectives mulai dari manajemen framework TI, strategi, arsitektur enterprise, inovasi, portofolio, anggaran dan biaya, sumber daya manusia, hubungan, perjanjian layanan, vendor, kualitas, risiko, keamanan, hingga data.
Domain BAI mengandung sebelas objectives yang berfokus pada program, definisi persyaratan, identifikasi dan pembangunan solusi, ketersediaan dan kapasitas, perubahan organisasi, perubahan TI, penerimaan dan transisi perubahan TI, pengetahuan, aset, serta konfigurasi.
DSS menyediakan enam objectives untuk operasional, permintaan layanan dan insiden, masalah, kontinuitas, layanan keamanan, dan kontrol proses bisnis. MEA melengkapi dengan empat objectives mencakup pemantauan kinerja dan kesesuaian, sistem kontrol internal, kepatuhan terhadap persyaratan eksternal, dan jaminan.
Komponen Sistem Governance
Tujuh Tipe Komponen
Untuk memenuhi objectives governance dan management, setiap enterprise perlu membangun, menyesuaikan, dan mempertahankan sistem governance yang dibangun dari sejumlah komponen. Komponen adalah faktor yang secara individual maupun kolektif berkontribusi terhadap operasi yang baik dari sistem governance enterprise atas teknologi informasi.
Komponen berinteraksi satu sama lain menghasilkan sistem governance holistik untuk TI. Komponen dapat memiliki tipe berbeda, dengan yang paling familiar adalah proses. Namun komponen sistem governance juga mencakup struktur organisasi, prinsip, kebijakan dan prosedur, item informasi, budaya dan perilaku, keterampilan dan kompetensi, serta layanan, infrastruktur dan aplikasi.
Proses mendeskripsikan serangkaian praktik dan aktivitas terorganisir untuk mencapai objectives tertentu dan menghasilkan serangkaian output yang mendukung pencapaian tujuan terkait TI secara keseluruhan. Struktur organisasi adalah entitas pengambilan keputusan kunci dalam enterprise.
Prinsip, kebijakan, dan prosedur menerjemahkan perilaku yang diinginkan ke dalam panduan praktis untuk manajemen sehari-hari. Informasi tersebar di seluruh organisasi dan mencakup semua informasi yang diproduksi dan digunakan enterprise, dengan COBIT fokus pada informasi yang diperlukan untuk fungsi efektif sistem governance.
Aspek Budaya dan Kompetensi
Budaya, etika, dan perilaku individu maupun enterprise sering kali diremehkan sebagai faktor dalam kesuksesan aktivitas governance dan management. Padahal, aspek ini memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas implementasi framework.
Orang, keterampilan, dan kompetensi diperlukan untuk keputusan yang baik, eksekusi tindakan korektif, dan penyelesaian sukses dari semua aktivitas. Tanpa sumber daya manusia yang kompeten, bahkan framework terbaik tidak akan memberikan hasil optimal.
Layanan, infrastruktur, dan aplikasi mencakup infrastruktur, teknologi, dan aplikasi yang menyediakan enterprise dengan sistem governance untuk pemrosesan TI. Komponen ini menjadi fondasi teknis yang mendukung implementasi governance.
Konsep Focus Area dan Kustomisasi
Pendekatan Modular
Framework COBIT 2019 dirancang dengan sifat open-ended dan dapat dikustomisasi. Focus area mendeskripsikan topik, domain, atau isu governance tertentu yang dapat ditangani melalui koleksi objectives governance dan management beserta komponennya.
Contoh focus area meliputi usaha kecil dan menengah, keamanan siber, transformasi digital, komputasi awan, privasi, dan DevOps. Model inti COBIT menyediakan komponen governance generik, sementara focus area dapat mengandung kombinasi komponen generik dan varian yang disesuaikan untuk topik tertentu.
Jumlah focus area yang dapat dikembangkan secara praktis tidak terbatas. Inilah yang membuat COBIT bersifat open-ended. Focus area baru dapat ditambahkan sesuai kebutuhan atau ketika pakar materi dan praktisi berkontribusi pada model COBIT yang terus berkembang.
Design Factors
COBIT mendefinisikan faktor desain yang harus dipertimbangkan enterprise untuk membangun sistem governance yang paling sesuai. Faktor-faktor ini dapat mencakup strategi enterprise, tujuan enterprise, ukuran enterprise, peran TI, model sourcing untuk TI, persyaratan kepatuhan, dan berbagai faktor kontekstual lainnya.
Pertimbangan terhadap design factors memungkinkan organisasi menyesuaikan implementasi COBIT dengan karakteristik unik mereka, memastikan relevansi dan efektivitas framework dalam konteks spesifik masing-masing enterprise.
Apa yang Bukan Framework COBIT
Untuk memahami COBIT secara utuh, penting mengetahui beberapa kesalahpahaman yang perlu diluruskan. COBIT bukan deskripsi lengkap dari seluruh lingkungan TI sebuah enterprise. Framework ini juga bukan kerangka kerja untuk mengorganisir proses bisnis.
COBIT bukan framework teknis TI untuk mengelola semua teknologi. Framework ini tidak membuat atau menetapkan keputusan terkait TI. COBIT tidak memutuskan strategi TI terbaik, arsitektur terbaik, atau berapa biaya TI yang seharusnya.
Sebaliknya, COBIT mendefinisikan semua komponen yang mendeskripsikan keputusan apa yang harus diambil, serta bagaimana dan oleh siapa keputusan tersebut harus diambil. Fokusnya adalah pada struktur governance dan management, bukan pada solusi teknis spesifik.
Publikasi dan Panduan Framework COBIT 2019
Keluarga produk COBIT 2019 mencakup beberapa publikasi yang saling melengkapi. COBIT Framework: Introduction and Methodology memperkenalkan konsep kunci. COBIT Framework: Governance and Management Objectives mendeskripsikan secara komprehensif empat puluh objectives inti, proses yang terkandung di dalamnya, dan komponen terkait lainnya.
COBIT Design Guide: Designing an Information and Technology Governance Solution mengeksplorasi faktor desain yang dapat mempengaruhi governance dan mencakup alur kerja untuk merencanakan sistem governance yang disesuaikan untuk enterprise.
COBIT Implementation Guide: Implementing and Optimizing an Information and Technology Governance Solution merepresentasikan evolusi dari panduan implementasi versi sebelumnya dan mengembangkan peta jalan untuk peningkatan governance berkelanjutan. Panduan ini dapat digunakan bersama dengan Design Guide.
Kesimpulan
Framework COBIT menyediakan pendekatan komprehensif dan terstruktur untuk tata kelola dan manajemen teknologi informasi di tingkat enterprise. Dengan pembedaan jelas antara governance dan management, lima domain yang mencakup empat puluh objectives inti, dan tujuh tipe komponen sistem governance, COBIT memberikan blueprint lengkap untuk organisasi.
Sifat open-ended dan kemampuan kustomisasi melalui focus area menjadikan framework ini relevan untuk berbagai konteks organisasi. Lebih dari dua puluh lima tahun pengembangan telah menghasilkan framework yang matang, menggabungkan wawasan ilmiah dengan praktik implementasi nyata.
Bagi profesional TI, audit, keamanan, manajemen risiko, dan praktisi lainnya di seluruh enterprise, COBIT menyediakan bahasa dan kerangka kerja bersama untuk menangani tata kelola teknologi informasi secara sistematis dan efektif.




