Mengukur Kematangan Domain EDM COBIT 2019

Mengukur Kematangan Domain EDM COBIT 2019
RB 17 November 2025
5/5 - (1 vote)

RWI Consulting – Ketika organisasi membahas IT Maturity, perhatian sering langsung tertuju ke proses operasional atau keamanan. Padahal, kematangan domain EDM (Evaluate, Direct and Monitor) yang memegang peran tata kelola justru menentukan arah besar TI: strategi, risiko, pemanfaatan sumber daya, sampai keterlibatan pemangku kepentingan.

Artikel ini membahas cara mengukur kematangan domain EDM COBIT 2019 secara terstruktur, dengan rujukan ke pendekatan penilaian maturitas TI berbasis COBIT dan BIMM yang RWI gunakan dalam berbagai engagement.

Mengukur Kematangan Domain EDM COBIT 2019

Flyer Complimentary Session Penilaian Penyelenggaran TI
Flyer Complimentary Session Penilaian Penyelenggaran TI

Sekilas tentang domain EDM dalam COBIT 2019

COBIT 2019 membagi tujuan tata kelola dan manajemen TI ke dalam lima domain: EDM, APO, BAI, DSS, dan MEA. Domain EDM berisi tujuan governance yang berkaitan langsung dengan peran dewan dan struktur pengawas.

Dalam artikel framework COBIT, menjelaskan bahwa di domain ini badan governance:

  • mengevaluasi opsi strategis terkait TI,
  • memberi arahan kepada manajemen eksekutif, dan
  • memantau pencapaian strategi yang sudah disepakati.

COBIT juga menyebut beberapa kelompok tujuan governance di domain EDM, misalnya pembentukan dan pemeliharaan kerangka tata kelola, jaminan manfaat, optimasi risiko dan sumber daya, serta hubungan dengan pemangku kepentingan.

Saat organisasi mengukur IT Maturity, skor domain EDM menggambarkan seberapa matang dewan dan komite menjalankan peran pengawasan TI menurut kerangka tersebut.

Mengapa kematangan domain EDM krusial untuk IT Maturity?

Artikel Penilaian Maturitas IT: Pengertian, Tahapan, dan Contoh Roadmap menjelaskan bahwa penilaian IT Maturity memakai COBIT 2019 untuk memetakan kapabilitas proses per domain, lalu menggabungkannya menjadi gambaran kematangan penyelenggaraan TI secara keseluruhan.

Dalam konteks itu, kematangan EDM berpengaruh ke beberapa hal:

  • Keselarasan TI dengan strategi bisnis
    Governance yang kuat memastikan kebutuhan pemangku kepentingan mendapat evaluasi yang serius, arah strategis jelas, dan TI bergerak mengikuti prioritas bisnis.
  • Respons organisasi terhadap regulasi
    Artikel penilaian maturitas TI untuk BUMN menyoroti kewajiban penilaian penyelenggaraan TI secara berkala dan pentingnya domain governance ketika regulator meminta laporan kematangan.
  • Kualitas keputusan investasi TI
    Dengan domain EDM yang matang, dewan dan manajemen memutuskan investasi berdasarkan informasi risiko, manfaat, dan kapabilitas proses yang terukur, bukan sekadar intuisi.

Jadi, mengukur kematangan domain EDM berarti menilai seberapa jauh organisasi menjalankan tata kelola TI secara strategis dan akuntabel.

Kerangka pengukuran: COBIT 2019 + BIMM

RWI merangkum metode penilaian maturitas TI berbasis COBIT dan BIMM sebagai kombinasi dua hal:

  • COBIT 2019 menyediakan struktur tujuan dan model kapabilitas proses dengan skala 0–5.
  • BIMM 2024 menyediakan skala kematangan 0–5 untuk membaca penyelenggaraan TI pada tingkat organisasi, termasuk kebutuhan pelaporan ke regulator.

Tim asesmen:

  1. mengukur capability proses per domain COBIT, termasuk EDM,
  2. memetakan hasilnya ke level kematangan BIMM, dan
  3. menyusun heat map serta roadmap berbasis gap yang muncul.

Dengan kerangka ini, pengukuran kematangan EDM tidak berdiri sendiri; skor EDM ikut masuk ke gambaran IT Maturity organisasi.

Langkah mengukur kematangan domain EDM COBIT 2019

Artikel Penilaian Maturitas IT dan Metode Penilaian Maturitas TI Berbasis COBIT & BIMM menjabarkan pola umum penilaian: menetapkan ruang lingkup, menyusun baseline, memberi skor capability, lalu mengolahnya menjadi maturity dan roadmap.

Untuk domain EDM, pola yang sama tampil dengan fokus khusus governance.

4.1 Menetapkan ruang lingkup dan target domain EDM

Tim asesmen terlebih dahulu:

  • memilih domain EDM sebagai fokus,
  • meninjau tujuan governance yang COBIT tempatkan di dalamnya, seperti kerangka tata kelola, manfaat, risiko, sumber daya, dan pemangku kepentingan.
  • menyepakati level kapabilitas dan level BIMM yang ingin organisasi capai untuk area tata kelola TI.

Langkah ini menghindari penilaian yang terlalu luas dan membantu dewan melihat sasaran yang jelas untuk domain governance.

Menyusun baseline kapabilitas proses EDM

Tahap baseline sebagai proses pemetaan kondisi awal dengan cara:

  • kajian dokumen: kebijakan TI, piagam komite, notulen rapat tata kelola, laporan risiko, dan laporan kinerja,
  • survei dan self-assessment untuk menangkap persepsi pelaksana dan manajemen,
  • wawancara terarah dengan anggota dewan, komite TI, dan pimpinan unit.

Tim kemudian memberi skor capability 0–5 untuk proses yang berhubungan dengan tujuan domain EDM sesuai model COBIT 2019. Hasilnya berbentuk heat map atau tabel skor per proses governance di domain tersebut.

Mengaitkan skor EDM dengan IT Maturity

Setelah baseline jelas, tim mengaitkan kapabilitas proses di domain EDM dengan level kematangan BIMM dan gambaran IT Maturity organisasi:

  • Skor capability menunjukkan kedalaman penerapan tata kelola pada setiap tujuan EDM.
  • Skala BIMM menggambarkan posisi keseluruhan kematangan TI, termasuk kontribusi domain governance.

Di sini, manajemen dapat membaca misalnya: domain operasi dan keamanan sudah berada di fase praktik baik, tetapi domain EDM masih berada di spektrum awal sehingga organisasi perlu prioritas perbaikan di sisi governance.

Analisis gap dan risiko di domain EDM

Metodologi RWI menempatkan gap & risk analysis sebagai langkah kunci setelah baseline dan target.

Untuk domain EDM, tim:

  • membandingkan skor capability proses governance saat ini dengan target,
  • mengidentifikasi risiko bisnis jika tata kelola TI tetap berada di level tersebut,
  • memetakan gap ke area konkret seperti: efektivitas dewan, kejelasan mandat komite, proses monitoring kinerja TI, dan pengelolaan risiko TI di tingkat governance.

Hasil analisis ini kemudian masuk ke portofolio inisiatif perbaikan dan roadmap kematangan, bersama dengan domain lain seperti APO, BAI, DSS, dan MEA.

Membaca kematangan EDM lewat indikator

Artikel Contoh Indikator Tingkat Kematangan TI menjelaskan bahwa RWI memakai skala 0–5 yang menggambarkan pergerakan dari fase awal, praktik baik, managed/measurable, sampai praktik terbaik.

Saat tim membaca kematangan domain EDM, tim memakai pola indikator yang sama, tetapi fokus ke aspek governance. Beberapa contoh pola pembacaan:

  • Fase awal (0–1)
    Dokumen tata kelola TI masih terbatas, peran dewan dan komite TI belum tertulis jelas, dan pembahasan TI di forum governance muncul hanya ketika terjadi insiden besar. Indikator umum fase awal yang RWI sebut, seperti ketergantungan pada individu dan minim dokumentasi, muncul di area governance.
  • Fase praktik baik (2–3)
    Kebijakan, SOP, dan struktur komite TI mulai tampil konsisten, lengkap dengan mandat, eskalasi, dan hubungan kerja dengan manajemen. SLA, OLA, serta register risiko TI berjalan rutin dan mendapat review di forum governance.
  • Fase managed/measurable dan praktik terbaik (3–5)
    Dewan dan komite memakai KPI, dashboard, serta laporan risiko TI secara berkala. Organisasi menjalankan review terstruktur, audit internal dan eksternal berperan, serta inisiatif inovasi tata kelola (misalnya pemanfaatan data dan otomasi) berjalan dengan ritme yang jelas.

Dengan cara ini, angka kapabilitas dan kematangan tidak berhenti sebagai skor; manajemen dapat membaca perilaku governance nyata di balik level tersebut.

Menarik domain EDM ke dalam roadmap kematangan TI

Artikel-artikel maturity RWI menekankan bahwa skor kematangan harus berakhir pada roadmap dua sampai tiga tahun yang berisi quick wins, inisiatif menengah, dan program strategis.

Untuk domain EDM, roadmap biasanya memuat hal-hal seperti:

  • penguatan kerangka tata kelola TI,
  • penajaman mandat dewan dan komite TI,
  • pengembangan mekanisme pelaporan kinerja dan risiko TI ke level governance,
  • integrasi hasil penilaian TI ke siklus perencanaan strategis.

Ketika organisasi menginginkan asesmen menyeluruh, termasuk domain EDM, RWI menyediakan layanan Penilaian Penyelenggaraan TI (IT Maturity Assessment) yang menggabungkan COBIT 2019, BIMM 2024, analisis gap, dan penyusunan roadmap transformasi TI yang terukur.

Dengan pendekatan tersebut, mengukur kematangan domain EDM COBIT 2019 tidak lagi terasa abstrak. Organisasi mendapatkan bahasa bersama untuk menilai peran governance atas TI, menyambungkan hasil asesmen ke risiko dan strategi, dan akhirnya mendorong TI naik kelas dengan arah yang jelas.

About RWI
RWI Consulting adalah perusahaan konsultan manajemen risiko yang berdiri sejak tahun 2005. Selama belasan tahun ini, kami telah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada ratusan klien dari berbagai sektor industri baik BUMN maupun swasta untuk memberikan solusi yang tepat dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengatasi risiko yang dihadapi perusahaan.
Top