Penilaian Kematangan TI Sesuai Standar COBIT & BIMM

Penilaian Kematangan TI Sesuai Standar COBIT & BIMM
RB 4 November 2025
Rate this post

RWI Consulting – Transformasi digital telah menjadikan teknologi informasi sebagai tulang punggung operasional organisasi modern. Namun, implementasi teknologi yang efektif memerlukan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan sistem Kematangan TI tidak hanya berjalan, tetapi juga memberikan nilai optimal bagi bisnis.

Bagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara, penilaian penyelenggaraan teknologi informasi bukan sekadar pilihan strategis, melainkan kewajiban yang ada dalam regulasi. Evaluasi sistematis ini membantu organisasi mengidentifikasi area kekuatan sekaligus peluang perbaikan dalam tata kelola teknologi mereka.

Penilaian Penyelenggaraan Teknologi Informasi: Panduan Sesuai Regulasi BUMN

Landasan Regulasi Penilaian Kematangan TI

Flyer Complimentary Session Penilaian Penyelenggaran TI
Complimentary Session Penilaian Penyelenggaran TI. Klik di sini.

Peraturan Menteri BUMN

Berdasarkan regulasi PER-2/MBU/03/2023, perusahaan BUMN wajib melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem teknologi informasi mereka. Ketentuan ini menegaskan pentingnya tata kelola TI yang terstruktur dan terukur sebagai bagian integral dari good corporate governance.

Regulasi ini menetapkan kerangka kerja yang harus mematuhi organisasi dalam mengelola aset teknologi mereka. Kepatuhan terhadap standar ini tidak hanya memenuhi aspek legal, tetapi juga meningkatkan efektivitas operasional dan mitigasi risiko.

Surat Keputusan Menteri BUMN

SK-190/MBU/07/2024 memberikan panduan teknis yang lebih spesifik terkait mekanisme penilaian. Dokumen ini melengkapi peraturan sebelumnya dengan menyediakan framework operasional yang dapat terimplementasi oleh organisasi.

Kombinasi kedua regulasi ini menciptakan ekosistem tata kelola TI yang komprehensif, memastikan setiap BUMN memiliki pedoman jelas dalam menyelenggarakan teknologi informasi yang andal dan aman.

Standar Internasional dalam Penilaian Kematangan TI

COBIT 2019 sebagai Framework Utama

COBIT 2019 merupakan kerangka kerja tata kelola dan manajemen TI yang diakui secara global. Framework ini menyediakan pendekatan holistik untuk mengukur tingkat kematangan penyelenggaraan teknologi informasi organisasi.

Baca: ICOFR: Integrasi COSO & COBIT untuk ITGC

Penggunaan standar COBIT memberikan organisasi metodologi terstruktur dalam mengevaluasi berbagai aspek TI, mulai dari perencanaan strategis, implementasi, hingga monitoring dan evaluasi. Setiap domain dalam COBIT dirancang untuk memastikan alignment antara investasi teknologi dengan tujuan bisnis.

Framework ini mengidentifikasi area-area kritis yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti keamanan informasi, manajemen risiko TI, kontinuitas layanan, dan optimalisasi sumber daya teknologi.

BIMM 2024: Standar Kematangan Lokal

Business IT Maturity Model (BIMM) 2024 merupakan adaptasi standar internasional yang disesuaikan dengan konteks bisnis dan regulasi Indonesia. Model ini memberikan perspektif yang lebih relevan untuk organisasi lokal dalam mengukur kematangan TI mereka.

Integrasi COBIT 2019 dengan BIMM 2024 menciptakan pendekatan hybrid yang menggabungkan best practice global dengan pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang unik dalam lanskap bisnis Indonesia.

Tujuan Utama Penilaian Penyelenggaraan Kematangan IT

Mengukur Tingkat Kematangan

Evaluasi komprehensif terhadap penyelenggaraan TI memberikan gambaran objektif tentang posisi kematangan teknologi organisasi saat ini. Pengukuran ini menggunakan metrik terstandar yang memungkinkan perbandingan dengan best practice industri.

Baca: ICOFR vs COSO vs COBIT: Tahapan Proses

Hasil penilaian mengidentifikasi level kematangan di berbagai domain TI, memberikan baseline untuk menetapkan target peningkatan yang realistis. Organisasi dapat melihat dengan jelas aspek mana yang sudah matang dan area mana yang memerlukan perhatian prioritas.

Identifikasi Gap dan Peluang Perbaikan

Salah satu output paling berharga dari proses penilaian adalah identifikasi kesenjangan antara kondisi aktual dengan standar yang diharapkan. Analisis gap ini menjadi peta jalan untuk perbaikan sistematis.

Evaluasi tidak hanya menunjukkan kelemahan, tetapi juga mengungkap peluang quick wins—perbaikan yang dapat memberikan dampak signifikan dengan investasi relatif minimal. Prioritisasi berdasarkan dampak dan kelayakan membantu organisasi mengalokasikan sumber daya secara efisien.

Penyusunan Roadmap Transformasi

Berdasarkan temuan penilaian, organisasi dapat menyusun roadmap transformasi TI yang terintegrasi dengan strategi bisnis dan manajemen risiko. Roadmap ini bukan sekadar dokumen teknis, melainkan blueprint strategis untuk evolusi teknologi perusahaan.

Integrasi dengan strategi bisnis memastikan setiap inisiatif teknologi berkontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sementara itu, perspektif manajemen risiko mengidentifikasi dan memitigasi potensi ancaman yang mungkin muncul selama proses transformasi.

Manfaat Bagi Organisasi

Memenuhi Tuntutan Tata Kelola

Implementasi penilaian TI sesuai regulasi menunjukkan komitmen organisasi terhadap good corporate governance. Kepatuhan ini tidak hanya menghindarkan dari sanksi regulatori, tetapi juga membangun kepercayaan pemangku kepentingan.

Tata kelola TI yang baik mencerminkan kedewasaan organisasi dalam mengelola aset teknologi sebagai investasi strategis, bukan sekadar fungsi pendukung operasional.

Meningkatkan Keandalan dan Keamanan

Evaluasi sistematis mengidentifikasi kerentanan dalam sistem TI yang dapat dieksploitasi oleh ancaman internal maupun eksternal. Perbaikan berdasarkan rekomendasi penilaian memperkuat pertahanan keamanan informasi.

Selain aspek keamanan, penilaian juga fokus pada keandalan layanan TI. Sistem yang reliable mengurangi downtime, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kontinuitas bisnis.

Optimalisasi Investasi Teknologi

Dengan memahami tingkat kematangan dan gap yang ada, organisasi dapat membuat keputusan investasi TI yang lebih informed. Alokasi anggaran diprioritaskan pada area yang memberikan return on investment tertinggi.

Efektivitas layanan TI meningkat ketika investasi diarahkan berdasarkan analisis mendalam, bukan sekadar mengikuti tren teknologi. Pendekatan ini memastikan setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan nilai tambah nyata.

Pembelajaran dari Praktik Terbaik

Penilaian menggunakan standar internasional memberikan organisasi insight tentang bagaimana perusahaan terkemuka di berbagai sektor mengelola teknologi informasi mereka. Benchmarking dengan best practice industri mempercepat kurva pembelajaran.

Eksposur terhadap metodologi dan pendekatan yang telah terbukti efektif memungkinkan organisasi mengadopsi dan mengadaptasi solusi tanpa harus menemukan ulang roda. Ini menghemat waktu dan mengurangi risiko kegagalan implementasi.

Program Complimentary Session

RWI Consulting menyediakan kesempatan bagi organisasi untuk mengikuti sesi gratis mengenai penilaian penyelenggaraan teknologi informasi. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman awal tentang proses evaluasi dan manfaat yang dapat diperoleh.

Sesi ini memberikan overview tentang metodologi penilaian, contoh kasus implementasi, serta diskusi interaktif untuk menjawab pertanyaan spesifik organisasi. Partisipasi dalam program ini membantu organisasi membuat keputusan yang lebih informed tentang langkah selanjutnya dalam transformasi TI mereka.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, organisasi dapat menghubungi RWI Consulting melalui berbagai channel komunikasi yang tersedia, termasuk telepon, email, dan media sosial.

Kesimpulan

Penilaian penyelenggaraan teknologi informasi berdasarkan standar COBIT 2019 dan BIMM 2024 merupakan investasi strategis untuk meningkatkan kematangan TI organisasi. Bagi BUMN, ini bukan hanya kepatuhan regulasi, tetapi juga langkah proaktif menuju transformasi digital yang terencana dan terukur.

Evaluasi sistematis mengidentifikasi kekuatan dan peluang perbaikan, menjadi fondasi untuk menyusun roadmap transformasi yang aligned dengan strategi bisnis. Organisasi yang berkomitmen pada perbaikan berkelanjutan dalam tata kelola TI akan menuai manfaat jangka panjang berupa efisiensi operasional, mitigasi risiko yang lebih baik, dan kemampuan untuk berinovasi dengan percaya diri.

About RWI
RWI Consulting adalah perusahaan konsultan manajemen risiko yang berdiri sejak tahun 2005. Selama belasan tahun ini, kami telah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada ratusan klien dari berbagai sektor industri baik BUMN maupun swasta untuk memberikan solusi yang tepat dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengatasi risiko yang dihadapi perusahaan.
Top