COBIT 2019: Pengertian, Prinsip, Komponen, dan Cara Implementasi

RWI Consulting – COBIT 2019 bukan sekadar kerangka kerja untuk mengelola teknologi informasi. Cobit hadir sebagai panduan strategis yang menjembatani tujuan bisnis dengan praktik TI di lapangan, memastikan bahwa setiap keputusan teknologi berjalan selaras dengan arah organisasi.
Baca: IT Roadmap & Maturity Assesment
Di tengah derasnya arus transformasi digital, banyak institusi—baik bisnis maupun pendidikan—tergesa mengadopsi teknologi tanpa fondasi tata kelola yang kuat. Akibatnya, potensi nilai bisnis sering kali tak maksimal, sementara risiko terus mengintai. COBIT 2019 menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh: mulai dari prinsip tata kelola, desain sistem yang fleksibel, hingga alat ukur kapabilitas yang konkret.
Apa Itu COBIT 2019 dan Mengapa Penting?
COBIT 2019 (Control Objectives for Information and Related Technologies) adalah kerangka kerja tata kelola dan manajemen TI yang membantu organisasi mencapai tujuan, mengoptimalkan nilai investasi TI, dan mereduksi risiko melalui praktik dan kontrol yang terstruktur.
Versi ini dirilis ISACA pada 2018 sebagai penerus COBIT 5, dengan penekanan yang lebih luas pada prinsip manajemen TI dan panduan lebih terperinci untuk pengelolaan risiko serta optimalisasi nilai.
Sumber lain menegaskan peran COBIT 2019 sebagai panduan holistik yang menyeimbangkan manfaat bisnis, pengurangan risiko, dan kepatuhan, sekaligus membangun budaya pengelolaan TI yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, COBIT 2019 diposisikan bukan sebagai alat tunggal, melainkan katalis untuk peningkatan berkesinambungan.
Prinsip dan Komponen Utama COBIT 2019
Sumber yang dirujuk menyoroti elemen-elemen berikut sebagai fondasi:
- Prinsip dan praktik tata kelola yang menekankan pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan, kepatuhan, serta pencapaian tujuan bisnis melalui pengawasan dan kontrol yang efektif.
- Struktur proses dan praktik operasional untuk akuisisi, implementasi, pengoperasian, dan pengendalian TI agar sistem aman, andal, dan efisien.
- Lima domain COBIT 2019 yang menyusun siklus lengkap tata kelola dan manajemen TI, dari pengarahaan sampai asesmen.
Tabel ringkas prinsip dan komponen
| Elemen | Ringkasan |
|---|---|
| Orientasi pemangku kepentingan | Menjaga keselarasan TI dengan kebutuhan dan harapan stakeholder serta tujuan bisnis. |
| Kepatuhan dan kontrol | Penguatan kontrol, audit berkala, dan kepatuhan terhadap peraturan untuk menjaga akuntabilitas. |
| Pengelolaan risiko | Pedoman identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko TI termasuk keamanan informasi. |
| Proses dan praktik | Praktik untuk akuisisi, implementasi, operasi, serta pengawasan dan pengendalian. |
| Domain tata kelola–manajemen | EDM, APO, BAI, DSS, MEA yang mencakup pengawasan, perencanaan, pengembangan, layanan, dan evaluasi. |
Cara Implementasi COBIT 2019
Mengaktifkan COBIT 2019 adalah kerja organisasi. Ia menyentuh kepemimpinan, proses, kompetensi, komunikasi, serta pemantauan berkala.
- Amankan komitmen manajemen puncak
Susun kasus bisnis yang menjelaskan biaya, manfaat, risiko, dan pengembalian. Gunakan pembaruan rutin dan forum masukan untuk menjaga transparansi serta dukungan eksekutif. - Bentuk tim implementasi yang kompeten
Identifikasi keahlian yang dibutuhkan, tetapkan peran–tanggung jawab, sediakan pelatihan, dan jaga kolaborasi lintas fungsi. - Sosialisasi ke pemangku kepentingan
Segmentasikan audiens dari pimpinan, TI, hingga pengguna akhir. Sampaikan manfaat praktis dengan bahasa sederhana, fasilitasi tanya jawab, dan ukur pemahaman mereka. - Lakukan penilaian kesiapan
Evaluasi keselarasan dengan strategi bisnis, tinjau infrastruktur, proses, kemampuan SDM, serta kepatuhan dan manajemen risiko yang berlaku. - Identifikasi kesenjangan dan kebutuhan sumber daya
Bandingkan praktik berjalan dengan prinsip COBIT 2019. Prioritaskan perbaikan berdasarkan dampak dan urgensi, kemudian rencanakan alokasi anggaran dan kapabilitas yang diperlukan. - Tetapkan tujuan dan ruang lingkup
Rumuskankan tujuan spesifik misalnya efisiensi operasional, peningkatan keamanan, atau kepatuhan. Komunikasikan ruang lingkup dan jadwal kepada semua pihak terkait. - Selaraskan dengan strategi bisnis
Pastikan prinsip, proses, dan praktik COBIT diintegrasikan ke sasaran jangka pendek dan panjang. Jika relevan, bentuk dewan TI atau komite terkait untuk memperkuat tata kelola. - Monitoring dan evaluasi berkelanjutan
Lakukan pemantauan progres, evaluasi dampak, dan penyesuaian. Tujuannya menjaga efektivitas dan keselarasan sepanjang siklus.
Soal COBIT 2019
Kerangka tata kelola dan manajemen TI yang dirilis ISACA untuk memastikan TI selaras dengan tujuan bisnis, risiko terkendali, dan nilai investasi TI meningkat.
Untuk memperkuat kontrol dan akuntabilitas, meningkatkan kinerja layanan TI, serta memastikan kepatuhan dan keamanan informasi.
Sertifikasi dan Pelatihan COBIT 2019
Anda ingin pelatihan yang tidak berhenti pada hafalan konsep. COBIT 2019 Foundation memberi bahasa bersama untuk tata kelola TI, sementara program Design and Implementation menyiapkan tim merancang serta menjalankan sistem tata kelola yang selaras tujuan bisnis. Agar hasilnya nyata, padukan pembelajaran dengan pekerjaan asesmen dan perbaikan yang sedang berjalan.
Mengaitkan pelatihan dengan IT Roadmap dan Maturity Assessment
Agar tidak berhenti di kepatuhan, sinkronkan pelatihan COBIT 2019 dengan layanan IT Roadmap dan Maturity Assessment. Di engagement ini, tim melakukan penilaian kematangan berbasis COBIT 2019 Process Capability beserta rujukan lain seperti CMMI v2.0 dan BIMM 2024, memetakan gap, menetapkan quick wins, lalu menyusun peta jalan dua sampai tiga tahun.
Hasilnya berupa laporan skor per domain, heat map, daftar rekomendasi, dan materi sosialisasi yang siap audit dan memenuhi kebutuhan pelaporan regulator di Indonesia. Pelatihan menjadi kontekstual karena peserta belajar sambil mengolah temuan nyata dan menyiapkan tindak lanjut.
Alur integrasi yang disarankan
- Pra pelatihan lakukan baseline kematangan dan himpun bukti proses layanan, kontrol, serta risiko.
- Saat pelatihan gunakan temuan gap sebagai studi kasus untuk membedah domain EDM, APO, BAI, DSS, dan MEA beserta tujuan tata kelolanya.
- Pasca pelatihan tetapkan rencana perbaikan, quick wins sampai enam bulan, KPI layanan, dan ritme monitoring.
Manfaat bagi individu dan organisasi
- Validasi kompetensi melalui COBIT 2019 Foundation, yang menegaskan penguasaan konsep dan metodologi untuk menyejajarkan sasaran TI dengan sasaran bisnis. Cocok untuk manajer, regulator, konsultan, serta peran GRC.
- Penerapan yang grounded karena pembelajaran diikat ke hasil IT Maturity Assessment yaitu skor, gap, dan roadmap prioritas yang langsung memandu keputusan manajemen.
- Kepatuhan sambil menciptakan nilai berkat peta jalan yang memenuhi tuntutan regulator, mengarahkan investasi, dan memperkuat keamanan serta keandalan layanan TI
Checklist persiapan ujian dan pelatihan
- Kenali domain ujian Foundation mencakup pengenalan framework, prinsip, komponen sistem tata kelola, tujuan tata kelola dan manajemen, desain sistem yang disesuaikan, implementasi, kinerja, serta business case. Gunakan daftar domain ini sebagai peta belajar.
- Pilih moda belajar yang tepat manfaatkan kursus resmi daring atau mitra pelatihan terakreditasi agar materi selaras dengan kurikulum ujian.
- Bawa kasus internal dari asesmen kematangan ke kelas agar konsep seperti faktor desain dan siklus implementasi terasa konkret.
- Rencanakan tindak lanjut susun rencana perbaikan, KPI, dan jadwal evaluasi agar hasil pelatihan berbuah peningkatan layanan yang terukur.
Kesimpulan
COBIT 2019 membantu organisasi dan kampus menumbuhkan tata kelola TI yang terpimpin, transparan, dan berdaya guna. Dengan komitmen eksekutif, tim yang cakap, sosialisasi yang baik, penilaian kesiapan yang jujur, serta monitoring yang konsisten, kerangka ini mendorong keamanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan bisnis.
Untuk mencegah program berhenti pada kepatuhan semata, jadikan dokumentasi, KPI TI, dan komunikasi lintas fungsi sebagai ritual yang hidup dan berkembang.






