Risk Maturity Index: Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup dan Output

Risk Maturity Index: Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup dan Output
RB 14 Juli 2025
5/5 - (2 votes)

RWI Consulting  Risk Maturity Index (RMI) bukan cuma sekumpulan angka atau nilai skor. RMI lebih seperti cermin yang memantulkan seberapa dalam budaya manajemen risiko benar-benar tertanam dalam organisasi. 

Bagi perusahaan, terutama BUMN, RMI menjadi semacam kompas yang membantu mereka terus berkembang dan memperkuat tata kelola agar makin solid ke depan. Di artikel ini, kita akan bahas secara menyeluruh apa itu RMI, kenapa peranannya penting banget, dan bagaimana alat ukur ini bisa jadi senjata strategis untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Apa itu RMI?

Risk Maturity Index (RMI) adalah alat ukur yang dipakai untuk menilai seberapa matang organisasi dalam menerapkan manajemen risiko. Penilaian ini mencakup sisi kualitatif dan kuantitatif, untuk melihat seberapa efektif dan menyeluruh perusahaan menangani risiko, baik di level operasional maupun strategis. 

Inti dari “kematangan” di sini adalah bagaimana organisasi beralih dari sekadar merespons masalah secara reaktif, menjadi lebih proaktif dan menjadikan manajemen risiko sebagai bagian dari keputusan sehari-hari.

Tujuan utamanya bukan cuma tahu apakah manajemen risiko sudah ada, tapi juga seberapa dalam ia dijalankan dan seberapa besar dampaknya terhadap pencapaian tujuan organisasi. 

Jadi, bukan soal ada atau tidaknya kebijakan dan prosedur, tapi apakah semua itu hidup dan berjalan nyata di lapangan.

Untuk perusahaan seperti PT Jasaraharja Putera, penilaian RMI bukan sekadar pilihan, tapi sudah jadi kewajiban berdasarkan aturan, misalnya lewat Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023 dan Keputusan Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nomor SK-8/DKU.MBU/12/2023. Penilaian ini juga berpatokan pada ISO 31000:2018, yaitu standar internasional dalam manajemen risiko. Artinya, pendekatan RMI tidak hanya tunduk pada aturan lokal, tapi juga mengikuti standar global yang diakui luas.

Risk-Maturity-Index-(RMI)-Assessment

Mengapa Risk Maturity Index Begitu Penting bagi Organisasi?

RMI bukan sekadar alat ukur untuk memenuhi kewajiban formal, lebih kepada investasi strategis yang bisa mendorong keberlanjutan bisnis dan memperkuat daya saing jangka panjang. Bagi banyak organisasi, manfaat RMI terasa jauh melampaui urusan kepatuhan.

1. Menilai Sejauh Mana Manajemen Risiko Berjalan Efektif

Lewat RMI, perusahaan bisa dapat gambaran yang objektif soal seberapa baik sistem manajemen risiko yang ada saat ini. Di situ akan terlihat mana bagian yang sudah kuat, mana yang masih lemah, dan area mana yang butuh perhatian ekstra.

2. Tahu Posisi Sendiri Lewat Benchmarking

Dengan penilaian ini, perusahaan bisa melihat posisinya dalam hal pengelolaan risiko dibandingkan dengan standar industri atau regulasi yang berlaku. Jadi jelas, apakah kita sudah sejajar dengan para pemain terbaik, atau masih tertinggal dan perlu mengejar.

3. Mengungkap Titik-Titik Kesenjangan (Gap Analysis)

RMI membantu mengidentifikasi celah antara kondisi ideal (best practice) dengan kenyataan yang ada di lapangan. Ini penting sebagai dasar untuk menyusun strategi perbaikan yang tepat sasaran dan terukur.

4. Dapat Rekomendasi dan Peta Jalan Perbaikan

RMI tidak berhenti di angka atau skor. Biasanya, hasil penilaiannya disertai rekomendasi praktis untuk meningkatkan pengelolaan risiko ke depan, lengkap dengan roadmap yang jelas. Ada tabel perbaikan, pemetaan prioritas berdasarkan dampak dan kemudahan eksekusi, sampai saran urutan pengerjaan.

5. Meningkatkan Kepercayaan dan Citra Perusahaan

Menunjukkan bahwa perusahaan punya tingkat kematangan risiko yang baik bisa memperkuat reputasi dan menumbuhkan kepercayaan dari berbagai pihak, mulai dari regulator, investor, sampai pelanggan. Dan hal ini jadi nilai tambah besar, meskipun sifatnya tidak selalu terlihat langsung.

6. Menjadi Pemicu Perbaikan yang Berkelanjutan

Karena RMI dilakukan secara berkala, ia mendorong perusahaan untuk terus merefleksikan dan menyempurnakan pendekatan manajemen risikonya. Ini penting agar organisasi tetap relevan dan siap menghadapi dinamika bisnis yang terus berubah.

Ruang Lingkup dan Output Penilaian Risk Maturity Index (RMI)

Penilaian RMI adalah proses yang komprehensif, melibatkan beberapa aspek penting untuk memastikan tinjauan yang holistik. Berdasarkan dokumen TOR, ruang lingkup pekerjaan untuk penilaian RMI di PT Jasaraharja Putera meliputi:

1. Penilaian Berbasis Kinerja

Ini mencakup dua hal utama: pertama, penilaian terhadap dimensi-dimensi yang sudah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis; kedua, evaluasi kinerja berdasarkan Peringkat Komposit Risiko. Artinya, bukan cuma dilihat dari sisi struktur, tapi juga bagaimana manajemen risiko dijalankan dan berdampak langsung terhadap hasil kinerja perusahaan.

2. Kesesuaian dengan ISO 31000

Salah satu poin penting adalah menilai apakah praktik manajemen risiko di perusahaan sudah sejalan dengan prinsip-prinsip yang ada di ISO 31000. Ini krusial, karena standar internasional inilah yang jadi fondasi dalam mengukur apakah pendekatan kita sudah sesuai dengan best practice global.

3. Efektivitas Kerangka Kerja

Penilaian juga menyentuh pada seberapa baik kerangka kerja manajemen risiko yang ada mendukung implementasi di lapangan. Apakah strukturnya cukup kuat? Apakah bisa benar-benar mendorong penerapan yang konsisten?

4. Efisiensi dan Efektivitas Praktik Lapangan

Selain kerangka, tentu penting juga mengecek langsung ke praktiknya. Apakah proses manajemen risiko yang dijalankan di berbagai lini organisasi sudah berjalan efektif dan efisien?

5. Identifikasi Gap dan Rekomendasi

Langkah berikutnya adalah memetakan celah-celah antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal. Dari situ, tim akan menyusun rekomendasi perbaikan yang disusun berdasarkan prioritas dan kemudahan implementasinya.

6. Laporan dan Roadmap

Seluruh hasil asesmen akan dikemas dalam laporan lengkap, disertai roadmap penerapan manajemen risiko ke depan. Ini bukan sekadar dokumen formal, tapi peta jalan konkret yang bisa langsung dijalankan.

7. Sosialisasi ke Manajemen

Begitu semua hasil disusun, langkah terakhir adalah menyampaikan temuan dan rekomendasi kepada manajemen melalui sesi sosialisasi. Ini penting agar hasilnya tidak berhenti di atas kertas, tapi benar-benar dipahami dan dijadikan dasar tindakan.

Output atau hasil akhir dari kegiatan ini akan sangat konkret dan actionable, meliputi Laporan hasil RMI, Laporan gap RMI dan rekomendasi, Roadmap penerapan manajemen risiko, Kertas Kerja Penilaian RMI, serta materi dan pelaksanaan sosialisasi hasil.

Siapa yang Melakukan Penilaian RMI?

Agar hasil penilaian RMI bisa benar-benar objektif dan terpercaya, biasanya proses ini melibatkan pihak ketiga yang independen, yaitu konsultan khusus Risk Maturity Index. Konsultan ini nggak bisa sembarangan dipilih. Mereka harus merupakan assessor independen yang punya kualifikasi dan sertifikasi yang sesuai untuk melaksanakan penilaian RMI secara profesional.

Biasanya, tim penilai terdiri dari seorang Project Manager dan beberapa Konsultan yang sudah punya pengalaman minimal 5 tahun di bidangnya. Mereka juga harus setidaknya bergelar sarjana (S1) dan memegang sertifikasi resmi di bidang manajemen risiko. Dengan begitu, perusahaan bisa yakin bahwa penilaian dilakukan oleh tenaga ahli yang benar-benar paham dan teruji kemampuannya.

Bagaimana Pelaksanaannya dan Apa Saja yang Dijaga?

Pelaksanaan penilaian RMI bisa dilakukan secara hybrid, tergantung kebutuhan dan situasi. Artinya, proses bisa berjalan secara online maupun offline. Untuk metode online, biasanya digunakan platform seperti Zoom, email, telepon, atau bahkan WhatsApp untuk komunikasi dan pertukaran dokumen.

Nah, satu hal yang sangat penting dan nggak boleh diabaikan dalam proses ini adalah soal kerahasiaan informasi. Semua pihak yang terlibat wajib menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) sebagai bentuk komitmen untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data perusahaan. Ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari standar profesional dalam menangani informasi yang sifatnya sensitif.

Kesimpulan

Risk Maturity Index (RMI) bukan sekadar kewajiban regulasi yang harus dipenuhi. RMI adalah alat strategis yang punya nilai besar bagi organisasi mana pun yang ingin unggul dalam tata kelola dan manajemen risiko. Dengan RMI, perusahaan bisa melihat dengan jernih di mana posisi mereka dalam hal kematangan risiko, menemukan celah-celah yang masih perlu diperbaiki, dan mendapatkan rekomendasi yang jelas untuk melangkah maju.

Yang membuat RMI begitu penting adalah kemampuannya memberdayakan jajaran Direksi dan manajemen agar bisa mengambil keputusan secara lebih bijak dan proaktif. Jadi, bukan cuma soal menghindari risiko, tapi juga tentang menangkap peluang, meminimalkan kerugian, dan membangun reputasi yang tangguh.

Di tengah dunia bisnis yang serba cepat, tidak pasti, dan penuh disrupsi seperti sekarang (era VUCA), RMI bisa menjadi penunjuk arah yang sangat dibutuhkan. Ia membantu perusahaan tetap relevan, tangguh, dan siap menghadapi masa depan dengan percaya diri. Bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk benar-benar tumbuh dan mencetak pencapaian jangka panjang yang berkelanjutan

Apa itu Risk Maturity Index (RMI)?

A1: Risk Maturity Index (RMI) adalah sebuah alat atau metode yang digunakan untuk menilai tingkat kematangan dan efektivitas penerapan manajemen risiko dalam sebuah organisasi. Ini mengukur seberapa efektif dan komprehensif perusahaan mengelola risikonya dari operasional hingga strategis.

Mengapa RMI penting bagi perusahaan?

RMI penting karena membantu Direksi dan manajemen dalam pengambilan keputusan untuk memanfaatkan peluang bisnis , mengetahui tingkat efektivitas dan kematangan penerapan manajemen risiko , memetakan posisi perusahaan sesuai best practice dan regulasi, serta mengidentifikasi kesenjangan perbandingan antara kriteria yang diharapkan dengan praktik aktual. Bagi BUMN, penilaian ini juga merupakan kewajiban berdasarkan peraturan yang berlaku

Regulasi apa yang mewajibkan penilaian RMI di lingkungan BUMN?

Penilaian RMI diwajibkan berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan BUMN, dan Keputusan Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nomor SK-8/DKU.MBU/12/2023 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indeks Kematangan Risiko (RMI) di Lingkungan BUMN

Apakah penilaian RMI hanya berdasarkan regulasi nasional?

Tidak. Selain merujuk pada regulasi nasional, penilaian RMI juga mengacu pada
ISO 31000:2018 sebagai underlying document atau pedoman dasar. Hal ini menunjukkan keselarasan dengan praktik manajemen risiko internasional.

Apa saja manfaat utama yang diharapkan dari hasil penilaian RMI?

Hasil penilaian RMI diharapkan dapat memberikan rekomendasi perbaikan manajemen risiko di masa depan, termasuk
roadmap , dan meningkatkan reputasi perusahaan serta memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai.

Siapa yang biasanya melakukan penilaian RMI?

Penilaian RMI biasanya dilakukan dengan bantuan Konsultan Risk Maturity Index , yang merupakan

Berapa lama estimasi waktu pelaksanaan penilaian RMI ini?

Estimasi jangka waktu pelaksanaan adalah rata-rata 90 hari kalender.

About RWI
RWI Consulting adalah perusahaan konsultan manajemen risiko yang berdiri sejak tahun 2005. Selama belasan tahun ini, kami telah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada ratusan klien dari berbagai sektor industri baik BUMN maupun swasta untuk memberikan solusi yang tepat dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengatasi risiko yang dihadapi perusahaan.
Top