Berani Menghadapi Ketidakpastian Lewat Manajemen Risiko
RWI Consulting – Setiap usaha pasti ingin yang terbaik untuk organisasinya. Namun, tidak bisa dipungkiri setiap tujuan atau keputusan yang dipilih pasti memiliki pro dan kontranya masing-masing.
Agar dapat menimbang keputusan dengan tepat dan mengatasi segala kemungkinan masalah yang terjadi, dilakukan asesmen manajemen risiko.
Berani Menghadapi Ketidakpastian Lewat Manajemen Risiko
Salah satunya, dengan manajemen ISO 31000 yang menjelaskan risiko adalah Efek dari ketidakpastian pada tujuan. Artinya, dalam setiap tujuan akan ada faktor ketidakpastian atau risiko yang muncul.
Manajemen risiko dalam perusahaan atau yang dikenal dengan Enterprise Risk Management adalah proses perencanaan untuk mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi dalam setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan.
Dahulu, mayoritas keputusan diambil hanya oleh kepala divisi. Hal ini dapat menjadi hal yang merugikan karena kepala divisi tidak dapat memperhitungan risiko yang mungkin dihadapi oleh divisi lain.
Itulah sebabnya, manajemen risiko dilakukan dengan mempertimbangan dampak risiko pada setiap bagian perusahaan. Karena risiko merupakan hal yang tidak dapat dihindari, semua perusahaan di berbagai bidang usaha, baik penerbangan, konstruksi, kesehatan, energi, hingga keuangan bisa terkena dampaknya.
Tujuan dari manajemen risiko adalah agar perusahaan dapat menjaga stabilitas dan meningkatkan kinerja perusahaan. Caranya, dengan meminimalisir dampak dari risiko maupun memaksimalkan peluang yang ada.
Adanya pengelolaan manajemen risiko meningkatkan cakupan sosialisasi kepentingan bagi semua individu yang terlibat dalam perusahaan. Selain itu, dengan manajemen risiko sebuah perusahaan dapat menjalankan rencana atau roadmap yang telah disusun.
Penerapan Manajemen Risiko
Contoh risiko yang umum terjadi adalah bencana alam. Peran risk management saat bencana alam adalah menyusun prosedur emergency.
Sehingga pada saat bencana alam terjadi, semua pihak di dalam perusahaan mengetahui langkah yang harus dilakukan. Inisiatif ini dilakukan untuk meminimalisir dampak, melakukan perbaikan, dan beroperasi seefektif mungkin hingga keadaan kembali normal.
Implementasi solusi risiko dapat dilakukan dengan menghindar, meminimalisir, membagi, ataupun menerima. Pastinya, solusi dari setiap risiko berbeda karena variasi risiko juga sangat bervariasi. Dengan persiapan yang baik, niscaya risiko dapat dihindari ataupun diminimalisir.
Cara lainnya, dengan membagi dampak dari risiko ke pihak lain seperti garansi atau asuransi. Dengan adanya garansi, konsumen bisa mendapatkan keringanan dari risiko membeli barang.
Karena ketika sebuah barang rusak, perusahaan penyedia garansi bersedia membetulkan atau memberikan barang baru. Pastinya, sebelum menerima perusahaan akan memperhitungkan apabila keuntungan yang diterima sebanding dengan risiko. Tak jarang, solusi yang digunakan lebih dari satu, misalnya menerima dan meminimalisir.
Penerapan kerangka kerja manajemen risiko
Kerangka kerja manajemen risiko dimulai dari identifikasi, perumusan, manajemen, monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi adalah tahap terakhir yang sangat penting untuk dilakukan, agar ketika hal yang sama terjadi, perusahaan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bahkan, dapat meningkatkan kualitas dari respons terhadap masalah yang dihadapi.
Untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko, perusahaan perlu menerapkan aturan yang sesuai dengan standar. Terdapat pula posisi Chief Risk Officer (CRO) yang bertanggung jawab atas manajemen risiko perusahaan.
Bahkan, manajemen risiko telah memiliki standar yang disusun oleh lembaga internasional seperti COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), NIST (National Institute of Standards and Technology), dan ISO (International Organization for Standardization).
Tidak mudah untuk mengukur manajemen risiko dalam sebuah perusahaan, apalagi yang memenuhi standar internasional.
Banyak perusahaan yang mengesampingkan hal penting ini, padahal banyak risiko tidak terduga yang bisa terjadi pada sebuah perusahaan.
Agar manajemen risiko dapat terukur dengan tepat, Anda bisa menggunakan layanan manajemen risiko profesional yang disediakan oleh RWI. Hubungi kami untuk konsultasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.