ESG vs CSR: Perbedaan, Persamaan, dan Cara Menyelaraskannya

RWI Consulting – Di banyak perusahaan, istilah ESG dan CSR sering digunakan bergantian. Padahal, keduanya lahir dari konteks yang berbeda. CSR biasanya dipandang sebagai komitmen sosial perusahaan melalui program sukarela, sementara ESG adalah kerangka terukur yang digunakan investor dan pemangku kepentingan untuk menilai kinerja keberlanjutan.
Baca: Manfaat ESG untuk Perusahaan

Artikel ini merangkum perbedaan utama, titik temu, dan cara menautkan CSR dengan ESG berdasarkan Corporate Governance Institute, Worldfavor, Sucofindo, Novisto, dan Environment-Indonesia.
ESG vs CSR: Perbedaan Utama dalam Praktik
1) Tujuan dan Audiens
- CSR/CRS: mengekspresikan komitmen sosial, membangun dampak ke komunitas, serta memperkuat citra sebagai warga korporat yang baik.
- ESG: menilai bagaimana bisnis mengelola isu lingkungan, sosial, dan tata kelola secara menyeluruh. Hasilnya terpakai pasar modal dan pemangku kepentingan.
2) Cara Kerja dan Cakupan
- CSR: berbentuk program atau inisiatif yang berdiri sendiri, misalnya kegiatan sosial, filantropi, atau dukungan komunitas.
- ESG: menuntut integrasi ke strategi inti, kebijakan, dan tata kelola dengan indikator yang dapat dievaluasi.
Baca: Fungsi Tata Kelola dalam ESG
3) Pengukuran dan Pelaporan
- CSR: mengedepankan narasi dampak sosial. Tolok ukurnya bervariasi dan tidak selalu distandardisasi.
- ESG: menuntut metrik konsisten untuk pengambilan keputusan ekonomi. Novisto menegaskan, ESG berkembang sebagai kerangka yang lebih terstruktur.
4) Regulasi dan Ekspektasi Pasar
- CRS: berangkat dari komitmen sukarela dan nilai korporat.
- ESG: terkait ekspektasi pasar dan tata kelola data, menjadi acuan eksternal dalam menilai keberlanjutan.
Tabel Perbandingan CSR dan ESG
Baca: Contoh Risiko ESG di Perusahaan
Aspek | CSR | ESG |
---|---|---|
Tujuan inti | Komitmen sosial, kontribusi ke masyarakat | Penilaian dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam bisnis |
Orientasi | Sukarela, berbasis nilai perusahaan | Terstruktur, dipantau pemangku kepentingan termasuk investor |
Bentuk umum | Program sosial, filantropi, kemitraan | Integrasi kebijakan, metrik, dan pelaporan kinerja |
Ukuran sukses | Narasi dampak, reputasi | Indikator kuantitatif/qualitatif yang konsisten dan dapat ditelaah |
Ruang lingkup | Aktivitas tertentu | Menyeluruh, melekat pada strategi dan operasi perusahaan |
ESG dan CSR di Indonesia
Menurut Sucofindo, CSR dan ESG sama-sama bicara tanggung jawab sosial, tetapi dengan cara pandang berbeda:
- CSR: kontribusi langsung ke masyarakat.
- ESG: menilai bagaimana perusahaan mengelola pilar lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam operasi bisnis.
Perbedaan ini penting saat perusahaan Indonesia menyusun strategi keberlanjutan yang relevan dengan pemangku kepentingan lokal.
Kapan Fokus CSR Cukup, Kapan Perlu ESG?
- CSR/CRS: tepat untuk membangun relasi komunitas dan budaya perusahaan, misalnya program pendidikan, lingkungan, atau dukungan sosial.
- ESG: butuh saat perusahaan ingin menunjukkan kinerja terukur ke investor atau mitra bisnis.
RWI Consulting sebagai konsultan ESG
Jika organisasi Anda ingin berpindah dari pendekatan programatik (CSR/CRS) menuju kerangka ESG yang terukur, langkah awal yang lazim adalah memetakan prioritas, menyusun indikator, dan menata tata kelola data. Anda bisa meninjau layanan ESG yang membantu menyusun strategi, integrasi, dan pelaporan secara bertahap—agar inisiatif sosial yang sudah berjalan memperoleh pijakan metrik yang lebih kuat.
Penutup
Perdebatan ESG vs CSR sebetulnya bukan soal memilih salah satu. CSR/CRS memperkuat hubungan dengan komunitas, ESG memastikan dampak itu terukur dan terintegrasi dalam strategi.
Dengan memahami perbedaan sekaligus titik temu, perusahaan bisa melangkah realistis—dari program sosial yang bermakna hingga pelaporan ESG yang kredibel dan terpercaya oleh pemangku kepentingan.