Kapan Tipologi Stakeholders Perlu Ditinjau Ulang? Ini 4 Sinyalnya
Stakeholders itu sumber risiko bagi perusahaan. Kalau tidak dipetakan dengan baik, maka bisa menyulitkan perusahaan dalam berinteraksi dengan mereka.
Semua perusahaan, dalam konteks manajemen risiko perlu memetakan tipologi stakeholders-nya, bahkan untuk UMKM sekalipun. Akan tetapi, perusahaan dengan stakeholders yang kompleks akan jauh lebih terbantu apabila dapat melakukan pemetaan yang memadai. Pertanyaan selanjutnya, jika perusahaan Anda saat ini sudah memiliki daftar tipologi stakeholders, lalu kapan tipologi stakeholders ini perlu di-review ulang agar tetap sesuai dengan kondisi perusahaan?
1
Ketika ada inisiatif strategis yang besar dari perusahaan
Misalnya, perusahaan X yang berbisnis di industri cat tembok tengah berencana melakukan digitalisasi besar-besaran. Sebelum ada prakarsa ini, perusahaan menempatkan network provider atau perusahaan platform digital pada urutan stakeholders menengah/moderat. Namun dengan adanya inisiatif anyar ini, kedua stakeholders tadi dipastikan akan bergeser ke posisi atas sebagai stakeholders signifikan pada proses bisnis perusahaan.
2
Ketika perusahaan masuk ke lini bisnis yang baru
Selama ini perusahaan X yang berkiprah di industri cat tembok sempat beberapa kali mendirikan anak perusahaan. Perusahaan mungkin belum perlu meninjau ulang pengelompokan stakeholders-nya karena bisnis barunya masih dalam kelompok cat tembok atau turunannya. Akan tetapi, jika suatu hari perusahaan X menjalani peluang di industri yang baru, maka tipologi stakeholders perusahaan bisa saja sangat memerlukan untuk ditinjau kembali.
3
Ketika ada merger/akuisisi besar
Senada dengan poin sebelumnya, perubahan yang signifikan memerlukan pengelolaan risiko yang lebih matang. Khususnya, merger/akuisisi akan turut membawa stakeholders perusahaan mitra untuk masuk pada daftar stakeholders perusahaan Anda.
4
Ketika adanya perubahan regulasi
Perubahan regulasi lumrah berasal dari sisi eksternal. Utamanya, peraturan atau program pemerintah yang dampaknya bersinggungan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, momen ini bisa menjadi penanda untuk perusahaan mengecek kembali tipologi stakeholders-nya.Di dalam perspektif manajemen risiko, perubahan signifikan perlu diantisipasi dengan lebih matang. Penting untuk menyadari bahwa stakeholders juga merupakan sumber risiko bagi perusahaan. Apabila gagal dipetakan dengan baik, maka bisa menyulitkan perusahaan dalam berinteraksi dengan mereka.
Baca juga Figur Publik bagi Perusahaan: Antara Laba dan Malapetaka.